KATALOG BUKU

Beranda Warisan Sumatra

KATALOG BUKU

Usaha pelestarian dan revitalisasi rumah marga Lay di Kota Pangkalpinang – Bangka merupakan satu kegiatan pelestarian bangunan bersejarah yang memiliki keunikan, kekhasan dan nilai penting bagi perkembangan kawasan ibukota Provinsi Bangka Belitung sebagai salah satu sentra penghasil timah terbaik di dunia sejak abad 18 hingga saat ini.

Sinopsis

Dalam buku ini, melalui foto foto yang direproduksi, tentang bagaimana pengusaha perkebunan dari Eropa, dengan dukungan Pemerintah Hindia Belanda, dalam waktu 40 tahun berhasil mengubah wilayah pesisir Sumatra yang hampir tidak dikenal dan berpenduduk sedikit menjadi daerah yang makmur bernama “Deli”.

Sinopsis

Deli Data 1863-1938 (Edisi Bahasa Indonesia). Penyusun: Het Oostkust Van Sumatra Instituut. Penerbit Beranda Warisan Sumatra

Sinopsis

Sebuah citra atau gambar menceritakan lebih banyak pesan daripada susunan kata-kata yang banyak. Sungguh benar pernyataan tersebut. Manusia adalah makhluk visual, mulai dari keseharian sejak bangun tidur hingga menutup hari, kita selalu memikirkan kita ingin dilihat bagaimana, tak lupa kita juga membuat keputusan dari pilihan-pilihan yang terlihat. Kita lebih suka penyajian ide dengan melihat gambar daripada membaca kalimat. Apalagi kebutuhan dan tuntutan waktu yang instan, manusia rasanya mau mudah

Sinopsis

Pada paruh pertama abad 20, sebuah arsitektur muncul di Hindia Belanda yang hanya sedikit diketahui di Belanda dan Indonesia. Banyak bangunan masih ada dan dinilai indah. Pengaruh gaya internasional menentukan desain yang diciptakan oleh arsitek Belanda. Lebih dari 150 nama telah ditemukan, termasuk sebagian karya mereka. Karya referensi ini menyediakan materi untuk bab yang hilang dalam sejarah arsitektur Belanda dan memberi Indonesia informasi tambahan tentang bangunan-bangunannya.

Sinopsis

Untuk menghindari kemerosotan ekonomi di Belanda, arsitek Han Groenewegen membubarkan praktik arsitekturnya di Den Haag pada tahun 1927 dan berangkat ke Medan di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), setelah mendengar dari seorang kenalan bahwa ada rencana pembangunan rumah sakit di sana. 

Sinopsis

“Kota berubah dan akan selalu berubah” sangat berlaku di Labuhan Deli. Dulunya merupakan ibu kota Kesultanan Deli yang berkembang pesat, sebelum Medan mengambil alih peran ini. Saat ini, kota ini merupakan permukiman bersejarah yang menarik dengan banyak fitur yang mengingatkan kita akan masa lalu perkotaannya. Pada saat yang sama, ini adalah permukiman di mana isu-isu sosial, lingkungan dan perkotaan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Apa yang akan terjadi di masa depan bagi Labuhan Deli dan warganya, dan bagaimana warisan budaya dapat menjadi aset bagi pembangunannya? Pertanyaan seperti ini sangat penting di Labuhan Deli dan banyak situs bersejarah perkotaan lainnya di seluruh dunia.

Sinopsis

Medan is a city of many layers. What began as a small village grew into the tobacco frontier of Deli, then into a plantation capital that drew people from across the world. Europeans, Chinese, Javanese, Indians, and countless others left their mark here, shaping the streets, buildings, and communities that gave the city its distinctive character. Yet this history was not only one of growth and glory; it was also a history of hardship, as colonial expansion and an extractive plantation economy brought immense suffering to many.

Preface